Pada tanggal 28 Mei 2024, BPS Kota
Salatiga menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan Statistik Sektoral
Menuju Satu Data Indonesia Tahun 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang
Merapi, Hotel Laras Asri Resort and Spa Salatiga. Adapun peserta kegiatan ini
adalah seluruh OPD (Organisasi Perangkat daerah) di Kota Salatiga yang
berjumlah 31.
Kegiatan ini menghadirkan tiga
narasumber yaitu Kepala Diskominfo Kota Salatiga, Dekan FEBI UIN Salatiga dan
Kepala BPS Kota Salatiga. Kepala Diskominfo, Budi Prasetiyono dalam paparannya
menyampaikan beberapa hal diantaranya Perpres No 39 Tahun 2019 tentang Satu
Data Indonesia bertujuan untuk memberikan acuan pelaksanaan dan pedoman bagi
instansi pusat dan daerah dalam rangka penyelenggaran tata kelola data untuk
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan; mewujudkan
ketersediaan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan,
serta mudah diakses dan dibagipakaikan antar Instansi Pusat dan Instansi Daerah
sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan;
mendorong keterbukaan dan transparansi data sehingga tercipta perencanaan dan
perumusan kebijakan pembangunan yang berbasis pada data; dan mendukung sistem
statistik nasional peraturan perundang-undangan. Hal lain yang disampaikan Budi
Prasetiyono adalah terkait Perwali Salatiga Nomor 6 Tahun 2021 tentang Satu
Data Salatiga mengamanahkan terwujudnya data yang akurat, mutakhir, terpadu,
dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dan mudah dibagipakaikan.
Narasumber kedua yaitu Dekan Fakultas
Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) UIN Salatiga, Mochlasin menyampaikan beberapa hal,
diantaranya kerjasama BPS Kota Salatiga dan FEBI UIN Salatiga dalam membangun
Pojok Statistik, rencananya Pojok Statistik dilaunch di Bulan Juni 2024, sudah dilaksanakan penandatanganan MoU
dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) FEBI UIN Salatiga dan BPS Kota Salatiga terkait
Pojok Statistik ini. Bahasan lainnya yang disampaikan Mochlasin adalah
tantangan dunia kerja bagi milenial di ere bonus demografi. Sumber daya manusia
masa depan harus memiliki literasi (baca tulis, sains, TI, finansial), skill
(kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif) dan karakter (karakter moral,
karakter kinerja).
Narasumber ketiga yaitu Kepala BPS Kota
Salatiga, Aguskadaryanto menyampaikan terkait latar belakang perlunya perbaikan
tata kelola data pemerintah yaitu sulitnya mencari data pemerintah, perbedaan
data statistik antar instansi, dan kebutuhan akan data yang berkualitas untuk
perencanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan nasional. Hal lain yang
disampaikan adalah PP 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik
menyebutkan bahwa setiap penyelenggara survei statistik sektoral wajib
memberitahukan rencana penyelenggaraan survei kepada BPS, mengikuti rekomendasi
dan menyerahkan hasil penyelenggaraan survei yang dilakukannya kepada BPS.
Untuk menyemarakkan acara ini juga
dilakukan ice breaking yang diikuti
semua peserta. Setelah paparan 3 narasumber, acara dilanjutkan dengan tanya
jawab atau diskusi yang diikuti secara antusias oleh semua peserta.
