Pada tanggal 24 Oktober 2024 bertempat
di Grand Wahid Hotel Salatiga, BPS Kota Salatiga menyelenggarakan kegiatan pembinaan
statistik sektoral dan literasi statistik untuk OPD Kota Salatiga tahun 2024.
Acara ini dihadiri oleh semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kota Salatiga.
Acara dibuka secara resmi oleh Sekda Kota Salatiga Wuri Pujiastuti yang
menyampaikan terima kasih kepada BPS Kota Salatiga yang telah melaksanakan
pembinaan statistik sektoral kepada OPD di Kota Salatiga. Nilai IPS (Indeks
Pembangunan Statistik) tidak hanya sebagai ajang penghargaan saja, tapi
bermanfaat untuk tersedianya data yang bermanfaat untuk pembangunan Kota
Salatiga.
Dalam acara ini juga diberikan penghargaan
kepada lokus EPSS 2023 yaitu Diskominfo Kota Salatiga dan Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Kota Salatiga, dan EPSS
2024 yaitu Diskominfo Kota Salatiga dan DP3APPKB Kota Salatiga. Evaluasi
Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) menghasilkan angka IPS yang
mencerminkan pembinaan dan pembangunan statistik sektoral suatu kabupaten/kota.
Angka IPS Kota Salatiga Tahun 2024 sebesar 2,61 (kategori baik). Selain itu,
diserahkan juga rekomendasi EPSS Tahun 2024 dari Kepala BPS Kota Salatiga
kepada Sekda Kota Salatiga.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian
materi oleh tiga narasumber yaitu Kepala BPS Kota Salatiga, Kepala Diskominfo
Kota Salatiga, dan plt. Sekretaris BAPPEDA Kota Salatiga. Kepala BPS Kota
Salatiga Aguskadaryanto menyampaikan terkait data makro Kota Salatiga meliputi PDRB
dan pertumbuhan ekonomi, ketenagakerjaan, kemiskinan, dan IPM (Indeks
Pembangunan Manusia). Kepala Diskominfo Kota Salatiga Budi Prasetiyono
menyampaikan terkait proses bisnis statistik sektoral. Beliau mengapresiasi atas
inisiasi BPS menyelenggarakan acara ini dalam rangka pembangunan statistik
sektoral dan merupakan sinergi antara BPS selaku pembina data, OPD selaku produsen
data, dan Diskominfo selaku wali data.
Narasumber ketiga A. Adhie Wibowo selaku
plt. Sekretaris BAPPEDA Kota Salatiga menyampaikan beberapa hal diantaranya
kondisi saat ini yang terjadi terkait permasalahan data diantaranya adalah data tidak distandarisasi, data tidak sinkron,
dan tidak ada metadata, koordinasi lemah (data masih disimpan secara individu),
data tersebar dan sulit mendapatkan data. Antusiasme peserta terlihat dalam
acara ini, terbukti dari beberapa pertanyaan kepada narasumber dalam sessi
diskusi panel terkait pembangunan data di Kota Salatiga.
