Pada hari Kamis, 9
Desember 2021 Kepala Badan Pusat Statistik Kota Salatiga, Satriono, S.Si, MM
menyerahkan data-data strategis Kota Salatiga Tahun 2021 berupa angka Indeks
Pembangunan Manusia(IPM), Data Kemiskinan Makro, dan Data Ketenagakerjaan
kepada Walikota Salatiga, Yuliyanto, SE, MM. Selain itu, diserahkan juga hibah
dari Badan Pusat Statistik kepada Pemerintah Kota Salatiga berupa sebuah gedung
kantor lama BPS Kota Salatiga yang berada di Jalan Menur No. 27C Salatiga.
Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kota Salatiga tahun 2021 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. IPM Kota Salatiga
tahun 2021 adalah sebesar 83,60 atau tumbuh 0,55 persen (meningkat 0,46 poin)
dibandingkan capaian tahun 2020. Peningkatan IPM Kota Salatiga tahun 2021
didukung oleh peningkatan di semua komponen penyusunnya.
Perkembangan
garis kemiskinan di Kota Salatiga pada periode 2016-2021 menunjukkan bahwa,
garis kemiskinan Kota Salatiga terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun
2021, garis kemiskinan Kota Salatiga berada di atas garis kemiskinan Nasional,
selain itu garis kemiskinan Kota Salatiga selalu berada di atas garis
kemiskinan Provinsi Jawa Tengah. Garis kemiskinan Kota Salatiga tahun 2021
sebesar Rp 480.903,- per kapita per bulan. Dengan meningkatnya Garis Kemiskinan
tahun 2021 ini, angka kemiskinan juga bertambah dari 4,94 persen tahun 2020
menjadi 5,14 persen tahun 2021. Jumlah penduduk miskin bertambah dari 9.690
jiwa tahun 2020 menjadi 10.140 jiwa di tahun 2021.
Jumlah
angkatan kerja pada Agustus 2021 sebanyak 112.124 orang, bertambah1.868 orang
dibanding angkatan kerja pada Agustus 2020. Sejalan dengan kenaikan tersebut,
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tercatat sedikit meningkat menjadi
70,36 persen. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2021 sebesar 7,26
persen atau sebanyak 8.125 orang.
Penyerahan
data ini merupakan implementasi dari Program Cange Agen Network, yaitu KISS (Kami Kasih Gratis) dalam rangka
pelaksanaan Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik. Dengan data statistik
tersebut, maka pemangku kepentingan di Kota Salatiga bisa mengambil keputusan-keputusan
yang tepat berdasarkan data-data yang akurat.
